Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terjemahan Kitab Silsilah Nahwu Mustawa Tsalis

terjemahan kitab silsilah nahwu mustawa tsalis
terjemahan kitab silsilah nahwu mustawa tsalis

Pelajaran Pertama

Pemuda dengan dua hal kecilnya

الكامات الجديدة : kata-kata baru

وليَ/يلي (للخلافة) : menjabat - وفود : utusan - أسنّ : tua (lebih) - المرء : seseorang - السنّ (العمر) : umur (tua) - التهنئة : ucapan selamat - رغبة : keinginan - رهبة : takut - أمِن/يأمن : aman - أنشد/ينشد : bersya'ir (bernada) - السحر : sihir - عجب/ يعجب : merasa kagum, heran - التفّ/يلتفّ : menoleh - المحافل : majlis - أقدمه/يقدمه : mempersembahkan.

المصطالحات الجديدة : istilah-istilah baru

جرّ/يجرّ : memajrurkan (ـِ ) - نوّن/ينوّن : menanwinkan (ـً، ـٍ، ـٌ) - منوّن : tertanwin - أسند/يسند : menyandarkan -  مسند إليه : yang disandarkan kepadanya - الإسناد : sandaran - المنادى : yang dipanggil.

Ketika umar bin Abdul Aziz menjabat sebagai khalifah, datang banyak utusan delegasi kepadanya, kemudian utusan penduduk hijaz datang kepadanya, kemudian ada seorang dari mereka berdiri yang hendak berbicara, kemudian Umar berkata : wahai pemuda, biarkan orang yang lebih tua berbicara terlebih dahulu daripadamu.

Lalu pemuda itu berkata : wahai aimiril mukminin : sungguh orang dengan dua hal yang paling kecil : hatinya dan lisannya, dan Allah menganugerahkan lisannya berbicara, dan hati yang terjaga, dan kalaupun setiap perkara-perkara diukur dengan usia sungguh ia lebih berhak menduduki jabatanmu di tempat duduk darimu. Kemudian umar kaget dari perkataan tersebut, lalu bersya'ir : 

تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يُوْلَدُ عَالِماً 

(Belajarlah karena orang itu tidak  dilahirkan dalam keadaan berilmu), 

وَلَيْسَ أَخُو عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ 

(Dan tidaklah orang yang berilmu tersebut hanyalah seperti orang yang bodoh), 

فَإِنَّ كَبِيْرَ الْقومِ لاَ عِلْمَ عِنْدَهُ 

(Dan sesungguhnya kaum yang besar jumlahnya sebenarnya tidak ada ilmu padanya), 

صَغِيْرٌ إِذَا التَّفَّتْ عَلَيْهِ المَحَافِلُ 

(Maka menjadi kecil kaum tersebut ketika mereka berpaling dari majelis ilmunya).

Lalu pemuda itu berkata : kami adalah utusan yang mengucapkan selamat kepada engkau, dan tidak melawan keinginan dan tidak takut, karena kami telah merasa aman dalam hari-harimu yang kami takuti, dan aku telah mendapati apa yang kami inginkan.

Tanda-tanda isim (kata benda)

jar (terkasroh)

tanwin (tertanwin)

kata panggilan

didahului oleh alif lam (ال)

yang disandarkan kepadanya (sebagai subjek)

yang disandarkan kepadanya (sebagai mubtada')

Pembahasan:

Apabila kita perhatikan suatu kalimat yang ada kita bisa meringkas :

bahwasanya kata (بِلاَدٍ) adalah isim majrur (yang dikasrohkan) dan tidaklah bisa terkasrohkan kecuali dia adalah isim (kata benda).

bahwasanya kata (غُلاَمٌ) adalah isim munawwan (yang ditanwinkan) dan tidaklah bisa tertanwinkan kecuali dia adalah isim (kata benda).

bahwasanya kata (يا أميرَ) adalah kata panggilan dan tidaklah kata panggilan dalam suatu kalimat kecuali dia adalah isim (kata benda).

bahwasanya kata (المرءُ) telah didahului oleh alif lam (ال) dan tidaklah bisa didahului oleh alif lam (ال) kecuali dia adalah isim (kata benda).

bahwasanya kata (وَفْدُ) telah disandarkan oleh kata kerja (تَقَدَّمَ) menjadi subjek (pelaku) dan tidaklah bisa menjadi subjek (disandarkan) kecuali dia adalah isim (kata benda).

bahwasanya kata (نحنُ) telah disandarkan kepada kata (وَفْدُ التَّهْنِئَةِ) menjadi mubtada' dan khabar (disandarkan), dan tidaklah tidaklah bisa menjadi mubtada' dan khabar kecuali dia adalah isim (kata benda).

Oleh karena itu tanda-tanda isim antara lain : jar, tanwin, nida', (ال), dan kata yang disandarkan (الإسْنَادُ إلَيْهِ).

Kaidah :

Untuk isim tanda-tandanya bisa diketahui contohnya : 

الجرُّ contohnya : مِنْ بِلادٍ

التنوين contohnya : غُلامٌ

النداء contohnya : يا أميرَ المؤمنين

دخول (ال) عليه contohnya : المرء

الإسناد إليه contohnya : (sebagai subjek) : تقدّم إليه وَفْدُ  أهل الحجر  (sebagai mubtada') : نحنُ وفد التهنئة

Terjemahan kitab silsilah ta'limil lughah al arabiyah mustawa tsalis tauhid

Pelajaran Kedua

Menjaga rahasia

Seorang ustadz menasehati murid-muridnya dan ia berkata : sesungguhnya orang yang menyebarkan luaskan rahasianya maka ia telah mendzalimi dirinya, dan ia membaca sya'ir Al-jahiz.

"Dan rahasia itu- semoga Allah mengekalkan ibadahmu- apabila melampaui batas dari hal yang memiliki itu maka dia keceplosan menuju ke satu telinga dan bukanlah pada saat itu perkara yang rahasia lagi tetapi hal itu lebih cepat dengan adanya penyebar luaskan dan sungguh diantara dirinya dan diantara terlebas luasnya yang itu akan tertolak dari telinga yang kedua sedangkan hati dari hati pemilik telinga yang kedua lebih sempit sedangkan untuk menju ke telinga penyebar luasnya itu lebih cepat". Risail Al-Jahiz 1/143.

Maka barangsiapa yang menyebar luaskan rahasianya dia akan menjadi hamba bagi orang lain maka barangsiapa yang rela menjadi hamba bagi orang lain sedangkan  Allah sesungguhnya telah mejadikan ia orang dengan kebebasan dan orang yang mulia?!!

Isim mu'rob dan isim mabni

bentuknya mu'rob disebabkan berubah akhir dari kata itu sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat tersebut.

bentuknya mu'rob disebabkan berubah akhir kata itu sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat tersebut.

bentuknya mu'rob disebabkan kata akhir berubah sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat tersebut.

bentuknya mabni disebabkan lazim diakhirnya satu kondisi.

bentuknya mabni disebabkan lazim diakhirnya satu kondisi.

bentuknya mabni disebabkan lazim diakhirnya satu kondisi.

bentuknya mabni disebabkan lazim diakhirnya satu kondisi.

bentuknya mabni disebabkan lazim diakhirnya satu kondisi.

Pembahasan :

Apabila kita memperhatikan pada kata :

Telah berubah harakat akhir maka pada kalimat pertama tersebut menjadi marfuzl' dab kalimat yang kedua menjadi mansub fathah dan dlaan kalimat ketiga menjadi majrur kasroh.

Dan isim yang berubah harakaht akhirnya diaebut mu'rob

Dan apabila kita perhatikan kepada isim-isim kita meringkas yang dibawah ini :

dhamir

isim isyaroh

isim mausul

isim syarat

isim istifham

Sebagaimana kita telah memperhatikan isim-isim ini wajib diakhirnya itu saru kondoisi dan tidak berubah dan isim yang wajib diakhirnya itu dlaalma saru bwntuk dan tidak beribah disebut mabni

Kaidah : isim dibagi menjadi meurob dan mabni

Isism murob

Adalah isim yang tidak wajib akhirnya itu tidak berubah dengan saru bentuk,contoh: 

Isim mabni :

Adlaah isim yamg wajib akhirnya tifak berubah contoh:

Diantara isim mabni adlaah :

Dhamir

Isim isyarah

Isism mausil

Isim syatat (man, mata, aina, annaa, kaifama, maa, ayyana, ainama dan haitsuma)

Isim istifham (kaifa, man, hal, ma)

Dan isim mabni bisa jadi murob tapi kondisinya tetap mabni dalam sebuah kalimat

Terjemahan kitab silsilah ta'limil lughah al arabiyah mustawa tsalis shorof

Pelajaran Keempat

Diantara do'a Nabi Ibrahim 'alaihissalam

الكلمات الجديدة : kata-kata baru

قناة : saluran air - نظَّم/ينظّم : mengatur - نظام : aturan (sistem) - فتيان : pemuda-pemuda - أقْوياء : kuat - فروغ (للشجرة) : cabang-cabang pohon - جسر : jembatan - إناث : perempuan-perempuan - شيوخ : orang-orang tua.

المصطلحات الجديدة : istilah-istilah baru

مجزوم : yang disukunkan (ـْ) - التفصيل : koma (،).

Nabi Ibrahim 'alaihissalam singgah bersama istrinya yaitu hajar dan anaknya yaitu ismail di lembah di Makkah yang dimana disana tidak ada saluran air dan juga tidak terdapat pepohonan yang ada ranting-ranting pohon dan buah-buahan dan beliau ingin meninggalkan istri dan anaknya untuk berangkat ke syam maka beliay berdo'a kepada Tuhannya :

فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ

"maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur". (QS Ibrahim : 37).

Kemudian nabi ibrahim 'alaihissalam meninggalkan istrinya dan anaknya lalu istrinya bertanya kepadanya : "apakah allah yang menyuruhmu untuk pergi ke syam?" lalu beliau menjawab : "iya", istrinya berkata : pastikan allah tidak akan menyia-nyiakan kita.

Ibrahim tidak meninggalkan istrinya dalam waktu yang lama, maka beliau kembali kepada Istrinya dan beliau mendapatkan air zamzam di sekitarnya kemudian ia membangun baitul haram dan dibantu oleh ismail dan nabi ibrahim berdoa kepada Tuhannya :

رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيْهِمْ ۗ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

" Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana". (QS Al-Baqarah : 129).

Dan ribuan tahun berlalu, air zamzam masih mengalir dan orang-orang yang berhaji dan umrah berkunjung ke makkah Al-Mukaromah dan Allah SWT mengutus seorang rasul nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam kemudian bertambah jumlah jamaah haji dan umrah kesana tiap tahun dari para pemuda yang kuat dan orang-orang tua dan juga para perempuan untuk berkunjung ke makkah Al-Mukaromah dari berbagai negara setelah menyebarnya agama islam.

Dan pemerintahan kerajaan Arab Saudi memperhatikan para jama'ah haji dan umroh dan ia memberikan fasilitas kepada mereka tempat peristirahatan dan juga menertibkan jalan-jalan dan mendirikan jembatan yang besar diatas setiap jalan yang berdesak-desakan, kemudian ia memperluas tempat dua haram yang mulia untuk jama'ah haji beristirahat dan kemudahan, dan menghabiskan waktu mereka dengan kesejahteraan dan keselamatan.

Fi'il mu'rob dan fi'il mabni

Mu'rob disebabkan berubah harakat akhirnya dengan alat-alat yang didahului atasnya.

Mu'rob disebabkan berubah harakat akhirnya dengan alat-alat yang didahului atasnya.

Mu'rob disebabkan berubah harakat akhirnya dengan alat-alat yang didahului atasnya.

Mabni disebabkan tidak berubah harakat akhirnya.

Mabni disebabkan tidak berubah harakat akhirnya.

Pembahasan :

Apabila kita perhatikan hal-hal berikut ini, kita bisa meringkas diantaranya :

(يتركُ - أن يتركَ - لم يترك) fi'il mudhori adalah kata marfu' dengan harakat dhummah dan kata kedua itu mansub dengan harakat fathah, kemudian kata yang ketiga itu majzum dengan harakat sukun, dan fi'il yang berubah bentuk harakat akhirnya itu disebut fi'il mu'rob, dan pada fi'il mudhori saja apabila tidak ada lam yang bersambung dengannya, nun taukid, atau nun niswah sebagaimana yang akan datang.

kemudian kita perhatikan dua fi'il berikut (عاد، وارزق) tidak berubah bentuk harakat akhirnya kata kerja tersebut, dan itu disebut mabni, kata yang pertama adalah fi'il madhi dan kata yang kedua adalah fi'il amr, dan akan dibahas setelah ini insyaallah.

Kaidah : fi'il terbagi menjadi dua bagian : fi'il mu'rob dan fi'il mabni.

mu'rob : kata kerja yang dimana berubah ubah tanda baca harakat di akhir huruf tersebut karena adanya imbuhan yang masuk atas fiil tersebut, contoh : يترك ، أن يترك، لم يترك dan fi'il mudhori' itu mu'rob.

fiil mabni : fiil yang tetap dari akhir katanya dalam satu keadaan, dan fi'il madhi itu mabni, contoh : عاد dan fi'il amr juga mabni, contoh : ارزق.

Terjemahan kitab silsilah ta'limil lughah al arabiyah mustawa tsalis fikih

Pelajaran Kelima

Musa 'alaihissalam

الكلمات الجديدة : kata-kata baru

السحرة : tukang sihir - حبال : tali - عصيّ : tongkat-tongkat - عصا: tongkat - خيّل/يخيّل : berkhayal - حيّة(ثعْبان) : ular - ابتلع/يبتلع : menelan - صلّب/يصلّب : menyalib - جذوع : pohon kurma - سجّدا : orang-orang yang sujud - خطايا : kesalahan-kesalahan - اكره/يكره : memaksa - قطّع/يقطّع : memotong.

المصطلحات الجديدة : istilah-istilah baru

صحيح : huruf shahih (tanpa huruf 'ilah : و، ي، ا) - معتل : huruf mu'tal (yang diimbuhi huruf 'ilah) - احرف العلّة : huruf-huruf 'ilah.

Musa 'alaihissalam mengajak Fir'aun untuk beribadah kepada Allah yang maha Esa, Firaun menolak ajakan Musa tersebut dan ia berkata kepada kaumnya : "dan aku tidak mengetahui adakah tuhan selain aku yang ada disisi kalian untuk kalian sembah". Kemudian Fir'aun mengumpulkan para penyihir yang hebat dalam ilmu sihir, para penyihir itu melempar tali dan tongkat mereka dan seakan akan berkhayal sihir itu benar-benar bergerak, dan musa berdoa kepada allah dan berharap kepadanya untuk menolong nya atas musuhnya kemudian musa melemparkan tongkatnya maka ia melihat dan saudaranya harun kepada tongkat itu, tiba tiba tongkatnya menjadi seekor ular yang sangat besar dan berjalan dengan sangat cepat dan menelan tali dan tongkatnya si penyihir tersebut, kemudian penyihir pun heran dan kaget dengan kekuatan musa as kemudian ia beriman kepada Allah SWT dan bersujud sebagai rasa syukur dan mereka meminta ampunan dan berkata : "kami telah beriman kepada tuhannya harun dan musa".

Maka Fir'aun marah dan berkata kepada mereka : "aku akan pasti memotong-motong tangan-tangan kalian dan kaki-kaki kalian dengan arah yang berbeda dan saya akan menyalib kalian di pelepah pohon kurma agar kalian tahu siapa diantara kami yang kekal dan berat siksan adzabnya".

Kemudian penyihir sujud kepada Allah SWT dan berkata kepada Fir'aun sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami untuk mengampuni dosa-dosa kami, dan segala apapun yang kamu perintah atas kami maka Allah SWT lah yang lebih baik dan kekal".

Terjemahan kitab silsilah ta'limil lughah al arabiyah mustawa tsalis hadits

Pelajaran Keenam

Siapakah yang berhak mendapatkan berlian?

Seorang orang tua mengumpulkan tiga anak-anaknya dan berkata kepada mereka : ini adalah berlian yang mahal dan tidak akan pernah mengambilnya kecuali siapa diantara kalian yang mengerjakan perbuatan yang mulia.

datang anak pertama, dan berkata : seorang pemuda datang ia tidak mengenaliku, dan memintaku untuk menjaga hartanya, aku berkata dalam hati : tidak akan aku mengkhianati pemuda itu, dan tidak akan aku ridho dengan mengingkari hartanya ketika ia datang untuk meminta hartanya. Dan ketika pemuda itu datang aku mengembalikan hartanya kepadanya.

Maka ayah berkata : wahai anakku ini yang jujur dan amanah itu adalah kewajiban, dan tidak ada imbalan atas kewajiban itu.

Kemudian datang anak kedua, dan berkata : aku melihat seorang anak kecil yang tidak bisa berenang, dan sudah hampir tenggelam maka aku bergegas kepadanya untuk menyelamatkannya dari tenggelam, dan aku belum lemah, maka aku memegangnya sebelum aku lemah.

Maka ayah berkata : wahai anakku yang gagah berani, dan kegagah beranian itu adalah kewajiban, dan tidak ada imbalan atas kewajiban itu.

Kemudian datang anak ketiga, dan berkata : aku melihat musuhku sedang tidur di pinggir sungai, ia hampir jatuh ke sungai, dan musuhku itu hampir menyakitiku, walaupun ia bisa membunuhku tetapi aku bergegas kepadanya dan aku telah menolongnya.

Maka ayahnya merasa senang, dan berkata kepadanya : sungguh wahai anakku kamu berhak mendapatkan berlian mahal ini, karena perbuatanmu itu mulia tidak bisa dilakukan kecuali oleh orang yang mulia.

Nashab fi'il mudhori'

1- tanda nashabnya fathah dzohiroh dan adat nashabnya (an)

2- tanda nashabnya fathah dzohiroh dan adat nashabnya (lan)

3- tanda nashabnya fathah dzohiroh dan adat nashabnya (an disembunyikan setelah kay)

4- tanda nashabnya fathah dzohiroh dan adat nashabnya (an disembunyikan setelah lam ta'lil)

5- tanda nashabnya fathah dzohiroh dan adat nashabnya (an disembunyikan setelah hatta)

6- tanda nashabnya fathah dzohiroh dan adat nashabnya (an)

7- tanda nashabnya fathah muqooddaroh (menunjukkan atas huruf alif) dan adat nashabnya (lan)

Pembahasan :

Apabila kita melihat ke kalimat-kalimat yang ada kita bisa memperhatikan hal-hal berikut ini :

1- fi'il mudhori' mansub dan tanda nashabnya fathah dan didahului dengan alat nashab (an).

2- fi'il mudhori' mansub dan tanda nashabnya fathah dan didahului dengan alat nashab (lan).

3- fi'il mudhori' mansub dan tanda nashabnya fathah dan didahului dengan alat nashab (an) yang disembunyikan setelah (kay).

4- fi'il mudhori' mansub dan tanda nashabnya fathah dan didahului dengan alat nashab (an) yang disembunyikan setelah lam ta'lil.

5- fi'il mudhori' mansub dan tanda nashabnya fathah dan didahului dengan alat nashab (an)

6- fi'il mudhori' mansub dan tanda nashabnya fathah dan didahului dengan alat nashab (an)

7- fi'il mudhori' mansub dan tanda nashabnya fathah dan didahului dengan alat nashab (an)

Kaidah :

1- fi'il mudhori' akan mansub ketika diimbuhi huruf an atau lan dan juga dinasgankan denagn adanya harf yang tersembunyi ketika masuk kepadanya (lam ta'lil) atau (kay) atau (hatta).

2- tanda nashab fi'il mudhori' adalah fathah dzohiroh apabila huruf akhirnya shahih (bukan huruf mu'tal) dan juga sama dengan huruf mu'tal dengan waw (yanjuwa), dengan ya' (yakhtafi).

Dan apabila fi'il mudhori' akhirnya mu'tal dengan alif maka ia manshub dengan fathah muqooddaroh (tersembunyi), (ardho).

3- An harf masdar, lan harf nafin (meniadakan), kay harf ta'lil, lam harf ta'lil, hatta harf goyah.

Contoh-contoh untuk i'rob

(An) Harf masdar dan nashab (ahfaza)

Terjemahan kitab silsilah ta'limil lughah al arabiyah mustawa tsalis ta'bir

Pelajaran Ketujuh

Seekor rusa yang haus, maka ia mendapatkan sumur yang ada airnya, maka ia turun dikit demi sedikit sampai ia sampai ke dasar sumur tersebut dan ia meminumnya kemudian ia berusaha untuk memanjat untuk keluar dari sumur itu maka ia pun tidak mampu

Dan lewat seekor serigala, maka ia melihat seekor kijang yang terpangkas , hai kau akan tersu tinggal disana sampai kau mati dan jangan kau mennagisi atas kondisimubmaka kay jangan mencela kecuali dirimu.

Dan lewatlah seseorang dan ia mendapatkan seekor kijang yang ...laki tersebut turun ke sumur samapi ia membawa kijang itu sampai ia menaiki maka kijang bertemu maka sih kepada seseorang tersebut.. jangan kau berharap dari pemberian dari orang tercela dan jangan kau beramal sebelum kau berfikir secara mendalam akibat akhir dari amalan tersebut.

Jazm fi'il mudhori'

1- adat jazmnya (lam) dan tanda jazmnya sukun

2- adat jazmnya (la nahiyah) dan tanda jazmnya penghapusan huruf illat (ya)

3- adat jazmnya (lam amr) dan tanda jazmnya penghapusan hurud illat (alif)

4- adat jazmnya (la nahiyah) dan tanda jazmnya penghapusan huruf illat (waw)

Pembahasan :

Ketika kita perhatikan fiil maka kita akan mmeperhatikan kaifha dibawah ini

1- fi'il mudhori' majzum tanda jazmnya adalah sukun

2- fi'il mudhori' majzum tanda jazmnya adalah penghapusan ya di akhirnya

3- fi'il mudhori' majzum tanda jazmnya adalah penghapusan alif di akhirnya

4- fi'il mudhori' majzum tanda jazmnya adalah penghapusan waw di akhirnya

Alat-alat yang mendahului fi'il-fiil ini adalah :

1- lam adalah huruf nafi (tidak) fiil mudhori' dan menjazmkannya dan mengembalikan zaman ke masa lampau.

2- la adalah huruf badal atas amr dan masuk ke fi'il mudhori' maka ia menjazmkannya

3- pelarangan

Kaidah

1- Fiil mudhori'akan majzum ketika didahului adat jazm (lam, la nafiyah, la nahiyah, dan lam amr).

2- dari huruf-huruf jazm ada lam 

3- tanda dari jazm fiil shahih adalah akhirnya sukun, contoh :

Dan tanda jazm fiil mu'tal adalah dihapuskan huruf illah diakhirnya, contoh :

Contoh

Lam merupakan huruf nafi dan menjazmkan fiil mudhori'

Dan tanda jazmnya sukun dan ia menunjukkan fail dhomir mustatir (tersembunyi) menunjukkan (dia laki).

Lam merupakan huruf nafi dan menjazmkan fiil mudhori'

Dan tanda jazmnya dihapuskannya huruf illah dan ia menunjukkan fail dhomir mustatir (tersembunyi) menunjukkan (dia laki).

Lam amr. Dan tanda jazmnya dihapuskannya huruf illah dan ia menunjukkan fail dhomir mustatir (tersembunyi) menunjukkan (kamu laki). 

La nahiyah. Dan tanda jazmnya dihapuskannya huruf illah dan ia menunjukkan fail dhomir mustatir (tersembunyi) menunjukkan (kamu laki).

1- jawab syarti dan balasannya

2- huruf-huruf syart menjazmkan fi'il syarat apabila ia fi'il mudhori', dan akan menjazmkan jawab syart apabila ia bentuknya fi'il mudhori'. : Contoh 

Dan tanda jazmnya sukun atau penghapusan huruf illat, contoh :

3- diantara huruf syarat jazimah adalah : Semua itu adalah isim 

Contoh i'rob

1 komentar untuk "Terjemahan Kitab Silsilah Nahwu Mustawa Tsalis"

Unknown 8 Maret 2022 pukul 10.17 Hapus Komentar
ke tiga kok nggak ada